Cara Menggunakan Kartu Memori Sebagai Penyimpanan Internal di Android

 Tidak diragukan lagi bahwa kartu memori atau Kartu SD adalah salah satu opsi terbaik dan praktis untuk menyimpan data penting. kartu memori biasa digunakan untuk memperluas penyimpanan perangkat ponsel maupun tablet. 

Meskipun smartphone Android saat ini menyediakan ruang yang cukup bagi pengguna untuk menyimpan data, penggunaan kartu memori tetap tak surut peminat.

Mungkin Anda membutuhkan penyimpanan ekstra untuk menyimpan video yang panjang, atau mungkin perlu menyimpan foto dengan resolusi tinggi. Apa pun alasannya, Kartu memorti tidak dapat digunakan untuk menyimpan file aplikasi dan game.

Android umumnya menginstal file Apk pada memori internal dan menyimpan data pada Kartu memori. Itu artinya, saat memasang aplikasi atau game, Android menggunakan memori internal dan eksternal. Namun, tak perlu pusing lagi jika penyimpanan internal terlalu sempit untuk menyimpan semua data yang Anda butuhkan di Android.

Anda bisa menjadikan kartu memori sebagai penyimpanan internal Android. Bagaimana melakukannya tergantung pada versi Android apa yang Anda gunakan. Berikut cara menjadikan kartu memori sebagai penyimpanan internal di Android yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa(27/8/2019).

Cara menggunakan Kartu SD sebagai Penyimpanan Internal

Android Marshmallow memperkenalkan perubahan pada cara ponsel dapat menangani kartu memori, dan perubahan ini berlanjut ke versi Android selanjutnya. Anda sekarang dapat mengatur kartu microSD agar berfungsi sebagai penyimpanan internal.

Alih-alih memiliki penyimpanan internal dan eksternal yang ada sebagai ruang terpisah, Android memandang kartu sebagai perpanjangan dari memori yang terpasang di dalamnya.

Anda harus mengaturnya terlebih dahulu. Kartu Anda akan terhapus dalam proses, jadi pastikan Anda telah mencadangkan data yang Anda butuhkan. Berikut caranya:

1. Masukkan kartu ke slot. Saat pemberitahuan Kartu SD Baru muncul, ketuk Set Up.

2. Selanjutnya, Anda harus memilih bagaimana ponsel menggunakan kartu. Pilih Phone Storage di Android 9, atau "Use as Internal Storage" l pada versi yang lebih lama.

3. Atau, masuk ke Settings > Storage, ketuk card, ketuk tombol menu, dan pilih Storage Settings. Ketuk Format as internal.

4. Di layar berikutnya, ketuk Format SD Card, atau Erase & Format. Ini akan menformat kartu memori.

5. Di Android 9, Android menawarkan kesempatan untuk memindahkan konten — termasuk aplikasi — ke kartu. Ini juga menunjukkan seberapa banyak ruang yang akan dihemat. Tekan Move Conten untuk menyelesaikan.

Fitur ini disebut Adoptable Storage, dan mengharuskan Anda menyimpan kartu memori di ponsel secara permanen. Kartu ini juga dienkripsi, jadi Anda tidak bisa memasukkannya ke perangkat lain untuk menyalin data.

Kelemahan besar untuk penyimpanan yang dapat diadopsi adalah bahwa beberapa produsen memilih untuk tidak menawarkannya pada perangkat mereka. Jika Anda tidak memilikinya, maka Anda harus terus memindahkan aplikasi ke kartu SD secara manual.

Cara Memindahkan Aplikasi ke Kartu SD di Android 9.0 Pie dan Android 8.0 Oreo

Jika ponsel Anda tidak mendukung Adoptable Storage, Anda perlu mentransfer aplikasi ke kartu SD di Android Pie secara manual. Berikut langkahnya:

1. Buka Settings > Apps & notifications > App info.

2. Temukan aplikasi yang ingin Anda pindahkan dalam daftar dan ketuk.

3. Pilih Penyimpanan. Jika aplikasi mendukung dipindahkan ke kartu, Anda akan melihat tombol di sini berlabel Ubah atau Change. Ketuk tombol tersebut.

4. Pilih Kartu SD di kotak dialog Change. Ini menampilkan layar konfirmasi. Ketuk Move untuk memulai.

Untuk memindahkan aplikasi kembali ke penyimpanan internal, ulangi langkah-langkah di atas tetapi pilih Penyimpanan bersama internal di langkah terakhir. Anda harus selalu melakukan ini ketika Anda ingin mengubah atau mengeluarkan kartu memori.

Cara Memindahkan Aplikasi ke Kartu SD di Android 7.0 Nougat dan Android 6.0 Marshmallow

Anda dapat memindahkan aplikasi ke kartu memori pada Android 7.0 Nougat melalui Pengaturan. Namun, Anda tidak dapat memindahkan semua aplikasi, dan jika tidak mendukungnya, Anda tidak akan melihat tombol Ubah di Langkah 3.

1. Buka Settings > Apps.

2. Temukan aplikasi yang ingin Anda pindahkan ke Kartu microSD dan ketuk di atasnya.

3. Buka Storage > Change dan pilih kartu Anda dari kotak prompt yang terbuka.

4. Ketuk Move untuk menyelesaikan proses.

Bergantung pada ukuran aplikasi, mungkin perlu beberapa saat untuk menyelesaikan (terutama untuk game besar), jadi jangan sentuh ponsel sampai selesai. Untuk memindahkan aplikasi kembali, ulangi langkah-langkahnya dan pilih Penyimpanan bersama internal pada Langkah 3.

Cara Memindahkan Aplikasi ke Kartu SD di Android 5.0 Lollipop

Lollipop memiliki dukungan yang kurang kuat untuk kartu memori daripada versi Android yang lebih baru, tetapi Anda masih dapat memindahkan aplikasi dari dalam Pengaturan. Pengaturan ini terbatas tergantung pada pengembang yang mendukung opsi. Selain itu, seluruh aplikasi juga tidak berpindah ke kartu.

1. Buka PSettings > Apps dan ketuk aplikasi yang ingin Anda pindahkan ke kartu SD.

2. Selanjutnya, di bawah bagian Penyimpanan, ketuk Move to SD Card. Tombol akan berwarna abu-abu saat aplikasi bergerak.

3. Jika tidak ada opsi Pindahkan ke Kartu SD, aplikasi tidak dapat dipindahkan.

Setelah selesai, bagian Penyimpanan akan memperbarui untuk menunjukkan berapa banyak aplikasi sekarang disimpan di kartu (dan berapa banyak yang masih ada di penyimpanan internal). Tombol Move sekarang akan membaca Pindah ke Telepon atau Pindah ke Penyimpanan Perangkat. Mengetuk ini memungkinkan Anda untuk menghapus aplikasi dari kartu.

Cara Memindahkan Aplikasi ke Kartu SD pada Android 4.x dan Sebelumnya

Dukungan untuk kartu microSD sangat terbatas di semua versi Android 4.x (termasuk KitKat, Jelly Bean, dan Ice Cream Sandwich). Stock Android sama sekali tidak mendukung kemampuan untuk memindahkan aplikasi ke kartu eksternal, karena Google tampaknya berniat untuk menghapus kartu sepenuhnya.

Namun, beberapa pabrikan memilih untuk memasukkan fitur tersebut dalam versi mereka sendiri dari sistem operasi.

1. Buka Settings > Apps.

2. Selanjutnya, cari dan ketuk aplikasi yang ingin Anda pindahkan ke kartu.

3. Pilih Pindah ke kartu SD. Jika tombol ini tidak tersedia, Anda tidak dapat memindahkan aplikasi (atau ponsel Anda tidak mendukungnya).

Share:

Bikin Google Assistant Lebih Personal di Android

  Google Assistant merupakan aplikasi perintah suara yang terhubung kepada beberapa aplikasi Google lainnya.

Untuk mengaktifkannya, pengguna cukup menekan tombol 'Home' atau tombol utama yang terdapat pada ponsel, lalu berbicara kepada Google Assistant.

Namun seringkali pengguna secara tidak sengaja menekan tombol tersebut sehingga Google Assistant muncul secara tiba-tiba, atau ketika diberi perintah suara Google Assistant membalasnya dengan suara yang cukup keras, dapat didengar oleh orang sekitar.

Maka dari itu inilah beberapa cara untuk membuat Google Assistant berbicara secara personal:

1. Tekan tombol 'home' yang terletak di bagian bawah ponselmu

2. Tekan tombol yang berada di bawah kanan

3. Pilih ikon yang terdapat foto profilmu di atas kanan

Cara Selanjutnya

4. Pilih "Settings"

5. Pilih "Assistant"

6. Cari bagian "Assistant Devices" yang berada di bagian bawah dan pilih "Phone" atau nama ponselmu

Langkah Berikutnya

7. Turun ke bagian "Voice and Speech" lalu pilih "Speech Output"

8. Pilih "Hands-free Only"


Share:

Ancaman Siber Makin Marak, Bos Perusahaan Harus Lakukan Ini

 Tak dapat dimungkiri, serangan siber kian nyata berpotensi mengganggu operasi, merusak reputasi, dan menghabiskan biaya tinggi perusahaan.

Apalagi sebagian petinggi perusahaan masih belum memerhatikan keamanan siber di perusahaannya. Organisasi global terkemuka yang menyediakan jasa audit dan konsultan, Grant Thornton, mengungkap laporan survei terbaru mereka.

Dalam laporan yang Tekno Liputan6.com terima, perusahaan mengidentifikasi satu dari tiga perusahaan menengah memiliki petinggi perusahaan yang bertanggung jawab khusus dalam mengkaji risiko dan manajemen siber.

Sementara itu, enam dari sepuluh perusahaan tidak memiliki rencana bagaimana menanggapi dan menangani insiden siber.

Hal ini perlu diubah dan ada peluang besar bagi para petinggi perusahaan untuk membuat perbedaan nyata tentang serangan siber yang terjadi terhadap perusahaan mereka.Dalam laporan yang Tekno Liputan6.com terima, perusahaan mengidentifikasi satu dari tiga perusahaan menengah memiliki petinggi perusahaan yang bertanggung jawab khusus dalam mengkaji risiko dan manajemen siber.

Sementara itu, enam dari sepuluh perusahaan tidak memiliki rencana bagaimana menanggapi dan menangani insiden siber.

Hal ini perlu diubah dan ada peluang besar bagi para petinggi perusahaan untuk membuat perbedaan nyata tentang serangan siber yang terjadi terhadap perusahaan mereka.

Biaya Penanganan Serangan Siber


Menurut Cost of a Data Breach Study: Global Overview 2018, biaya rata-rata per berkas yang hilang dalam kebocoran data adalah USD 148.

Namun, untuk setiap berkas yang hilang, ditemukan secara rata-rata USD 13 akan dihemat melalui keterlibatan para petinggi perusahaan melalui manajemen risiko siber dan penunjukan chief information security officer.

Ini berarti, jika sebuah bisnis kehilangan 50.000 berkas selama kebocoran data, keterlibatan petinggi perusahaan dapat menyelamatkan anggaran perusahaan sekitar USD 650.000 per kebocoran.

Kepemimpinan yang efektif dari petinggi perusahaan dapat membantu memastikan investasi tepat dan terarah pada risiko bisnis ini.

"Perkembangan teknologi yang sangat cepat mendorong pentingnya para pemimpin perusahaan untuk mengetahui kemungkinan ancaman siber serta menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapinya," kata Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia.

Para petinggi perusahaan, lanjut Johanna, juga harus "memastikan pengetahuan mengenai ancaman siber serta kerahasiaan data dimiliki oleh seluruh pegawai".

Share:

Ups, Hacker Bisa Bobol WhatsApp di iPhone

 Mengunjungi sebuah website rupanya bisa membuat iPhone dibobol hacker. Tidak hanya itu, menurut peneliti Google, cukup memungkinkan bagi hacker untuk mengakses pesan-pesan terenskripsi yang ada di iPhone tersebut.

Dengan kata lain, pesan di aplikasi WhatsApp, Telegram, iMessage, dan lain-lain yang dipasang di iPhone ternyata dapat dibobol oleh hacker

Ini jadi sebuah pengingat iOS juga bisa disusupi oleh malware tersembunyi yang membuka enkripsi, menguasai sistem operasi dan semua yang ada di dalamnya.

Mengutip laman Forbes, Minggu (1/9/2019), peneliti Google, Ian Beer, menjelaskan mengenai "implan monitor" yang dipasang oleh hacker pada iPhone.

Ia menggarisbawahi, implan ini memiliki akses ke seluruh database file pada perangkat korban, termasuk aplikasi yang telah dienkripsi.

"Database terdiri dari pesan teks yang tidak terenkripsi dikirim dan diterima lewat aplikasi seperti WhatsApp dan lain-lain," kata Ian Beer.

Implan tersebut juga memungkinkan peretas membobol Gmail, Google Hangouts, kontak, dan galeri foto korban. Bukan hanya itu, hacker juga bisa melihat lokasi pengguna dan kemana dia pernah berkendara.

Data Dikirim ke Server Peretas

Malware tersebut juga mencuri "keychainpassword dan akses WiFi yang diingat perangkat. 
Parahnya lagi, Ian Beer juga menyebut, si peretas tidak mengekripsi data yang telah mereka curi.
"Semuanya jelas, jika kamu pernah terhubung dengan WiFi yang tidak terenkripsi, informasi ini dibagikan kepada semua orang di sekitar, termasuk ke operator telekomunikasi, setiap jaringan perantara, sampai ke server perintah dan kontrol," tulis peneliti Ian Beer.

Itu artinya, yang dilanggar bukan hanya aplikasi pesan yang terenkripsi. Ian Beer mengatakan, para peretas juga mengirimkan semua konten dari aplikasi terenkripsi ini dalam bentuk teks terbuka ke jaringan di server mereka.

"Implan tersebut memiliki akses ke seluruh data pribadi yang tersedia di perangkat. Data itu bisa diunggah secara tidak terenkripsi ke server milik penyerang," kata Ian Beer.

Segeralah Update iOS Apple

Ian Beer menambahkan, ketika iPhone telah dibersihkan (dengan cara restart atau patch keamanan), informasi yang dicuri peretas tetap dapat digunakan untuk masuk ke akun korban.

"Mengingat luasnya informasi yang dicuri, penyerang tetap dapat mempertahankan akses ke berbagai akun dan layanan menggunakan token otentikasi curian. Bahkan, setelah mereka kehilangan akses ke perangkat," tutur Ian Beer.

Ia mengatakan, para pengguna iPhone harus memperbarui perangkat ke sistem operasi iOS terbaru secepatnya untuk perbaikan celah ini.

Share:

Recent Posts